PENATALAKSANAAN CARA PENCEGAHAN
INFEKSI NOSOKOMIAL
Pembersihan yang rutin
sangat penting untuk meyakinkan bahwa rumah sakit sangat bersih dan benar-benar
bersih dari debu, minyak dan kotoran. Perlu diingat bahwa sekitar 90 persen
dari kotoran yang terlihat pasti mengandung kuman. Harus ada waktu yang teratur
untuk membersihkan dinding, lantai, tempat tidur, pintu, jendela, tirai, kamar
mandi, dan alat-alat medis yang telah dipakai berkali-kali.
Pengaturan udara yang baik sukar dilakukan di
banyak fasilitas kesehatan. Usahakan adanya pemakaian penyaring udara, terutama
bagi penderita dengan status imun yang rendah atau bagi penderita yang dapat
menyebarkan penyakit melalui udara. Kamar dengan pengaturan udara yang baik
akan lebih banyak menurunkan resiko terjadinya penularan tuberkulosis. Selain
itu, rumah sakit harus membangun suatu fasilitas penyaring air dan menjaga
kebersihan pemrosesan serta filternya untuk mencegahan terjadinya pertumbuhan
bakteri. Sterilisasi air pada rumah sakit dengan prasarana yang terbatas dapat
menggunakan panas matahari.
Toilet rumah sakit juga harus dijaga, terutama
pada unit perawatan pasien diare untuk mencegah terjadinya infeksi antar
pasien. Permukaan toilet harus selalu bersih dan diberi disinfektan.
Disinfektan akan membunuh kuman dan mencegah penularan antar pasien. Disinfeksi
yang dipakai adalah:
- Mempunyai
kriteria membunuh kuman
- Mempunyai
efek sebagai detergen
- Mempunyai
efek terhadap banyak bakteri, dapat melarutkan minyak dan protein.
- Tidak
sulit digunakan
- Tidak
mudah menguap
- Bukan
bahan yang mengandung zat yang berbahaya baik untuk petugas maupun pasien
- Efektif
- Tidak
berbau, atau tidak berbau tak enak
Perbaiki Ketahanan
Tubuh
Di dalam tubuh manusia, selain ada bakteri
yang patogen oportunis, ada pula bakteri yang secara mutualistik yang ikut
membantu dalam proses fisiologis tubuh, dan membantu ketahanan tubuh melawan
invasi jasad renik patogen serta menjaga keseimbangan di antara populasi jasad
renik komensal pada umumnya, misalnya seperti apa yang terjadi di dalam saluran
cerna manusia. Pengetahuan tentang mekanisme ketahanan tubuh orang sehat yang
dapat mengendalikan jasad renik oportunis perlu diidentifikasi secara tuntas,
sehingga dapat dipakai dalam mempertahankan ketahanan tubuh tersebut pada
penderita penyakit berat. Dengan demikian bahaya infeksi dengan bakteri
oportunis pada penderita penyakit berat dapat diatasi tanpa harus menggunakan
antibiotika.
Ruangan Isolasi
Penyebaran dari
infeksi nosokomial juga dapat dicegah dengan membuat suatu pemisahan pasien.
Ruang isolasi sangat diperlukan terutama untuk penyakit yang penularannya
melalui udara, contohnya tuberkulosis, dan SARS, yang mengakibatkan kontaminasi
berat. Penularan yang melibatkan virus, contohnya DHF dan HIV. Biasanya, pasien
yang mempunyai resistensi rendah eperti leukimia dan pengguna obat
immunosupresan juga perlu diisolasi agar terhindar dari infeksi. Tetapi menjaga
kebersihan tangan dan makanan, peralatan kesehatan di dalam ruang isolasi juga
sangat penting. Ruang isolasi ini harus selalu tertutup dengan ventilasi udara
selalu menuju keluar. Sebaiknya satu pasien berada dalam satu ruang isolasi,
tetapi bila sedang terjadi kejadian luar biasa dan penderita melebihi
kapasitas, beberapa pasien dalam satu ruangan tidaklah apa-apa selama mereka
menderita penyakit yang sama.
Cara Pencegahan
Infeksi Nosokomial
Dengan menggunakan
Standar kewaspadaan terhadap infeksi, antara lain :
1. Cuci
Tangan
2. Setelah
menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan terkontaminasi.
3. Segera
setelah melepas sarung tangan.
4. Di
antara sentuhan dengan pasien.
5. Sarung
Tangan
6. Bila
kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, dan bahan yang terkontaminasi.
7. Bila
kontak dengan selaput lendir dan kulit terluka.
8.
Masker, Kaca Mata, Masker Muka
.
Mengantisipasi bila
terkena, melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak dengan
darah dan cairan tubuh.
1.. Baju Pelindung
2. Lindungi kulit dari
kontak dengan darah dan cairan tubuh
Cegah pakaian tercemar
selama tindakan klinik yang dapat berkontak langsung dengan darah atau cairan
tubuh
1... Kain
2.. Tangani kain
tercemar, cegah dari sentuhan kulit/selaput lendir
3. Jangan
melakukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasien
4.. Peralatan
Perawatan Pasien
Tangani
peralatan yang tercemar dengan baik untuk mencegah kontak langsung dengan kulit
atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan lingkungan
1. Cuci peralatan bekas
pakai sebelum digunakan kembali
2.. Pembersihan
Lingkungan
Perawatan
rutin, pembersihan dan desinfeksi peralatan dan perlengkapan dalam ruang
perawatan pasien
1. Instrumen
Tajam
2. Hindari
memasang kembali penutup jarum bekas
3. Hindari
melepas jarum bekas dari semprit habis pakai
4. Hindari
membengkokkan, mematahkan atau memanipulasi jarum bekas dengan tangan
Masukkan instrument tajam ke dalam tempat yang
tidak tembus tusukan
1.. Resusitasi
Pasien
2. Usahakan
gunakan kantong resusitasi atau alat ventilasi yang lain untuk menghindari
kontak langsung mulut dalam resusitasi mulut ke mulut
3. Penempatan
Pasien
4. Tempatkan pasien
yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang pribadi / isolasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar